Comfort Food Comeback 2025 Nostalgia Rasa Rumahan yang Jadi Tren Global

Beberapa tahun terakhir, dunia kuliner lagi gila-gilanya nyari hal baru — plating futuristik, rasa eksperimental, dan teknik modern. Tapi ternyata, di tengah semua itu, manusia balik ke satu hal yang paling sederhana dan paling bermakna: comfort food.

Tahun 2025 resmi jadi masa keemasan makanan penuh nostalgia ini. Dari restoran fancy sampai warung kecil, semua berlomba-lomba menyajikan comfort food dengan cara yang bikin hati hangat dan lidah bahagia.

Mungkin karena dunia terlalu cepat, teknologi makin kompleks, dan hidup makin sibuk, orang sekarang pengen sesuatu yang bikin tenang. Sesuatu yang bisa ngingetin mereka sama rumah, sama masa kecil, sama momen yang nggak bisa dibeli.
Itulah kenapa comfort food bukan sekadar makanan — tapi semacam pelukan dalam bentuk rasa.


1. Apa Itu Comfort Food dan Kenapa Bisa Jadi Tren Lagi

Secara sederhana, comfort food adalah makanan yang bikin kamu merasa nyaman, aman, dan bahagia.
Bisa karena rasanya yang familiar, aromanya yang khas, atau kenangannya yang melekat kuat di kepala.

Buat tiap orang, definisi comfort food bisa beda-beda:

  • Buat anak Jakarta, mungkin nasi goreng telur buatan mama.
  • Buat orang Bali, bisa jadi bubur ayam hangat pagi hari.
  • Buat anak rantau, mungkin mie instan tengah malam.

Intinya: ini makanan yang bukan cuma ngisi perut, tapi juga ngisi hati.

Dan di 2025, tren ini muncul lagi karena orang mulai jenuh sama makanan “terlalu canggih.” Mereka pengen kembali ke rasa yang jujur dan punya cerita.


2. Evolusi Comfort Food: Dari Dapur Rumah ke Dunia Fine Dining

Dulu comfort food identik dengan makanan sederhana yang dimasak di rumah.
Sekarang, banyak chef profesional justru menjadikan comfort food sebagai inspirasi utama di dapur mereka.

Restoran fine dining yang dulu kaku dan penuh aturan, sekarang mulai menyajikan menu seperti:

  • Sop buntut tradisional dengan plating modern.
  • Mac and cheese versi truffle.
  • Bakso wagyu kuah kaldu bening.
  • Bubur ayam fusion dengan topping internasional.

Chef sadar bahwa makanan yang bikin orang tersentuh bukan cuma yang mahal, tapi yang punya makna personal.
Mereka ingin bawa kembali perasaan “hangat di rumah” ke meja restoran.


3. Kenapa Dunia Butuh Comfort Food Sekarang

Kita hidup di masa yang serba cepat dan serba digital.
Tiap hari dibombardir notifikasi, target kerja, dan tren baru yang nggak berhenti.
Wajar kalau orang akhirnya nyari sesuatu yang bikin mereka “slow down.”

Comfort food jadi pelarian yang sempurna:

  • Bikin rileks setelah hari panjang.
  • Bawa rasa nostalgia ke masa yang lebih sederhana.
  • Nambah mood waktu stres atau homesick.
  • Bikin momen makan jadi lebih emosional dan berarti.

Dan yang paling menarik: comfort food selalu bisa nyatu sama siapa aja.
Mau kaya, sederhana, muda, tua — semua pernah punya satu makanan yang bikin mereka merasa “ini gue banget.”


4. Gen Z dan Kebangkitan Comfort Food Modern

Menariknya, yang bikin comfort food viral di 2025 bukan generasi tua, tapi Gen Z.
Iya, generasi yang lahir di dunia digital justru jadi penggerak tren makanan paling emosional ini.

Kenapa? Karena mereka tumbuh di tengah ketidakpastian — pandemi, krisis, dan tekanan sosial media.
Mereka pengen rasa yang bikin tenang dan “grounded.”

Banyak Gen Z yang mulai masak ulang resep nenek mereka, tapi dikasih sentuhan modern.
Kayak:

  • Nasi liwet keju mozzarella.
  • Tempe mendoan saus madu pedas.
  • Roti bakar caramel sea salt.
  • Sayur asem versi rice bowl.

Mereka bikin nostalgia jadi keren dan relevan lagi buat generasi sekarang.


5. Comfort Food dan Media Sosial: Viral Karena Emosi

Kalau dilihat di TikTok atau Instagram, video makanan yang paling banyak ditonton bukan yang paling fancy — tapi yang paling relatable.
Video orang masak soto ayam di rumah, atau mie rebus tengah malam sambil curhat, bisa ditonton jutaan kali.

Karena comfort food bukan cuma makanan, tapi juga storytelling.
Setiap potongannya bisa bikin orang merasa “gue juga pernah ngerasain ini.”

Makanya, banyak brand makanan sekarang ngarah ke emotional marketing — bukan cuma jual rasa, tapi juga nostalgia.
Karena ternyata, memori dan emosi lebih kuat dari sekadar rasa asin atau manis.


6. Jenis-Jenis Comfort Food yang Lagi Hits di 2025

Tahun ini, comfort food datang dalam banyak bentuk.
Dari yang lokal sampai internasional, semuanya punya satu benang merah: rasa autentik dan cerita di baliknya.

Beberapa yang lagi viral banget:

  • Nasi Goreng Klasik: Versi premium dengan topping sambal matah, keju, dan wagyu.
  • Soto Ayam Rempah: Kaldu gurih, aromatik, disajikan dalam wadah tradisional.
  • Mac and Cheese Lokal: Pasta lembut dengan saus keju yang dicampur sambal bajak.
  • Roti Bakar Nostalgia: Rasa coklat kacang, tapi disajikan dengan es krim homemade.
  • Pisang Goreng Crispy: Dibalut adonan karamel modern.

Semua bentuk baru ini tetap mempertahankan jiwa lamanya — sederhana, familiar, dan bikin nyaman.


7. Comfort Food Lokal yang Mulai Mendunia

Dunia lagi jatuh cinta sama kuliner Asia, dan comfort food Indonesia punya peluang besar.
Bumbu rempah yang kaya dan cita rasa otentik bikin makanan rumahan Indonesia disukai di banyak negara.

Contohnya:

  • Nasi Padang jadi menu wajib di festival kuliner global.
  • Soto Betawi masuk daftar comfort food paling dicari di Eropa.
  • Bakso dan mie ayam dijual di restoran urban Tokyo dan Seoul.
  • Tempe orek pedas jadi camilan sehat di Amerika.

Buat banyak orang luar negeri, comfort food Indonesia punya “soul” — rasa dalam yang nyentuh emosi, bukan cuma lidah.


8. Peran Emosi dan Memori dalam Comfort Food

Ada alasan ilmiah kenapa comfort food terasa begitu spesial.
Saat kita makan sesuatu yang pernah kita nikmati di masa lalu, otak memproduksi dopamin, hormon bahagia.
Jadi bukan cuma perut yang kenyang, tapi juga hati yang puas.

Misalnya, aroma bawang goreng bisa langsung ngingetin kamu ke dapur ibu.
Atau rasa sambal bisa bikin kamu flashback ke masa kuliah.
Setiap gigitan membawa memori, dan itu yang bikin comfort food nggak bisa digantikan oleh makanan modern apa pun.


9. Comfort Food dan Kesehatan Mental

Mungkin terdengar klise, tapi comfort food beneran bisa bantu menenangkan pikiran.
Makanan ini ngasih rasa familiarity dan safety, dua hal yang sering hilang di dunia cepat sekarang.

Tapi, bukan berarti harus berlebihan.
Kuncinya adalah makan dengan sadar: nikmati rasanya, hargai momennya, jangan cuma pelarian.

Makanya, banyak psikolog bahkan menyarankan orang buat punya “comfort dish” sendiri — makanan yang bisa bantu menenangkan hati waktu stres.


10. Comfort Food dan Tren Kuliner Global

Tren comfort food sekarang nggak cuma di Indonesia, tapi udah mendunia.
Chef di seluruh dunia berlomba-lomba ngasih twist pada makanan tradisional.

Contohnya:

  • Ramen klasik Jepang dikombinasikan dengan bahan lokal setiap negara.
  • Lasagna Italia dibuat dengan sayuran panggang dan keju vegan.
  • Porridge Inggris diubah jadi versi modern dengan topping buah tropis.

Semua punya satu tujuan: bikin orang merasa dekat dengan masa lalu lewat makanan, meskipun bentuknya udah modern.


11. Comfort Food dan Inovasi Bisnis

Buat pelaku bisnis kuliner, tren ini adalah peluang emas.
Orang nggak cuma cari makanan baru — mereka cari rasa yang bisa menyentuh hati.

Strategi yang lagi laku keras:

  • Menu nostalgia. Sajikan makanan klasik dengan tampilan modern.
  • Storytelling di menu. Tulis cerita singkat tentang asal makanan di daftar menu.
  • Kemasan retro. Bungkus produk dengan desain jadul biar makin berkarakter.
  • Kolaborasi lokal. Gandeng produsen bahan tradisional buat jaga keaslian rasa.

Brand yang sukses sekarang bukan yang paling mahal, tapi yang paling bisa “nyentuh hati.”


12. Home Cooking Trend: Kembali ke Dapur Sendiri

Pandemi beberapa tahun lalu ngubah cara orang melihat dapur.
Sekarang, masak di rumah bukan cuma tugas, tapi bentuk terapi dan ekspresi diri.

Banyak anak muda mulai suka bikin comfort food mereka sendiri:

  • Masak sup ayam waktu lagi sedih.
  • Bikin martabak telur buat malam kumpul.
  • Eksperimen bikin sambal favorit keluarga.

Masak jadi cara buat reconnect sama diri sendiri dan kenangan masa lalu.
Dan di era yang serba digital, hal-hal autentik kayak gini justru makin berharga.


13. Food Aesthetic vs Emotional Eating

Kalau dulu orang ngejar makanan yang aesthetic buat di-upload, sekarang tren bergeser.
Foto makanan tetap penting, tapi yang lebih dicari adalah cerita di baliknya.

Orang lebih tertarik sama caption kayak:

“Resep ini diajarin mama waktu aku pertama kali tinggal sendiri.”
daripada
“Look at this fancy brunch!”

Artinya, dunia kuliner sekarang lebih manusiawi lagi.
Kembali ke esensi — rasa, cerita, dan emosi.


14. Comfort Food dan Sustainability

Menariknya, tren ini juga nyambung ke gerakan sustainable food.
Karena comfort food biasanya dibuat dari bahan lokal dan sederhana, otomatis lebih ramah lingkungan.

Contohnya:

  • Menggunakan sayur musiman.
  • Mengolah bahan sisa jadi masakan baru.
  • Memasak secukupnya, tanpa buang makanan.

Makan nyaman, tapi tetap sadar bumi — kombinasi yang makin banyak dicari orang sekarang.


15. Masa Depan Comfort Food: Antara Tradisi dan Inovasi

Melihat tren sekarang, masa depan comfort food nggak akan pernah mati.
Yang berubah hanyalah bentuk dan kemasannya.

Kita bakal lihat lebih banyak:

  • Makanan tradisional di restoran modern.
  • Resep nenek diubah jadi versi gluten-free atau plant-based.
  • Menu nostalgia dikolaborasikan dengan teknologi dapur digital.

Intinya, comfort food bakal terus hidup selama manusia masih punya kenangan dan rasa rindu.


FAQ tentang Comfort Food

1. Apa itu comfort food?
Comfort food adalah makanan yang bikin kita merasa nyaman, hangat, dan penuh kenangan.

2. Kenapa comfort food jadi tren lagi di 2025?
Karena orang butuh rasa aman dan nostalgia di tengah dunia yang serba cepat dan digital.

3. Apakah comfort food harus makanan tradisional?
Nggak selalu. Bisa makanan modern asal punya makna personal dan rasa familiar.

4. Apakah comfort food selalu tidak sehat?
Enggak. Sekarang banyak versi sehatnya tanpa kehilangan rasa aslinya.

5. Bisa nggak comfort food jadi bisnis?
Banget. Justru sekarang banyak restoran sukses karena jual rasa nostalgia.

6. Apa comfort food favorit di Indonesia?
Nasi goreng, soto ayam, mie rebus, bakso, dan rendang masih jadi top pilihan sejuta umat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *